Walau Penjualan Turun, Apple Masih Menguasai Pasar Amerika

Walau Penjualan Turun, Apple Masih Menguasai Pasar Amerika – Sebagai bagian dari sejarah berdiri nya Apple, logo Apple dan namanya dari perusahaan teknologi ini memiliki sejarahnya sendiri, Ada beberapa teori mengenai alasan perusahaan Apple menggunakan namanya dengan logo yang ikonik. Pada mulanya, nama Apple terinspirasi dari kisah Newton dengan sebuah apel yang jatuh diatas kepalanya. Maka dari itu, logo awal perusahaan Apple ialah gambar Newton duduk dibawah pohon. Akan tetapi pada tahun 1977, Jobs merasa logo tersebut sulit untuk diingat karena terlalu detail. Maka logo Apple didesain ulang pada tahun tersebut menjadi sebuah apel yang tergigit dan diisi dengan warna pelangi yang tidak berurutan.

Logo baru dari Apple ini juga mempunyai makna dimana gigitan apel di bagian kanan atas apel digunakan untuk membedakan bahwa logo tersebut bukanlah jeruk atau tomat. Warna pelangi yang tak beraturan juga menunjukan filosofi perusahaan Apple yaitu “Keluar dari aturan baku” yang memiliki arti kebebasan dan keberanian perusahaan Apple untuk terus berinovasi dan merevolusi teknologi. Akan tetapi pada akhirnya, Jobs memutuskan untuk mengganti logo Apple dengan warna berbeda, dimana logo Apple Monokromatik yang digunakan hingga sekarang lebih minimalis dan sederhana. poker asia

Walau Penjualan Turun, Apple Masih Menguasai Pasar Amerika

Perusahaan Apple pada mulanya dibuat pada tanggal 1 April 1976 oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak yang sudah berteman dekat sejak lama. Pada awal mulanya, perusahaan Apple bermulai di garasi rumah Steve Jobs dengan perlengkapan seadanya. https://www.mrchensjackson.com/

Misi mereka di dalam membangun komputer Apple pertama ialah untuk mengubah sudut pandang masyarakat mengenai komputer, dimana mereka ingin membangun komputer yang cukup kecil dan user-friendly supaya dapat ditempatkan di rumah ataupun kantor dengan mudah.

Apple I merupakan penemuan komputer pertama yang dibuat dari awal oleh Wozniak. Komputer tersebut berbentuk seperti mesin ketik tanpa ada monitor, keyboard, ataupun casing. Maka dari itu, Apple I tergolong sebagai produk komputer yang tak sempurna. Tetapi, pada era tersebut, kebanyakan komputer memang belum memiliki monitor untuk menampilkan visual. Oleh karena itu, tidaklah aneh bagi para pengguna Apple I untuk memerlukan keyboard terpisah dan menggunakan TV sebagai layarnya. Justru penemuan Wozniak ini menjadi sangat penting pada era tersebut karena suatu komputer dapat dibangun dengan komponen sederhana dan dapat menampilkan visual dengan dukungan TV. Anda juga perlu mengetahui sejarah televisi di Indonesia.

Sementara itu, Jobs yang menangani bagian bisnis, berusaha untuk meyakinkan para calon investor bahwa kebutuhan akan komputer personal akan melonjak tinggi di masa depannya. Setelah berusaha untuk mendapatkan investor, akhirnya Jobs berhasil menarik Mike Markkula, yang memberikan investasi sebesar $250,000 dan bekerja untuk Apple sebagai pekerja ketiga dari perusahaan tersebut.

Pada tahun 1977, Wozniak membangun komputer berikutnya sebagai produk kedua dari perusahaan Apple, yaitu Apple II. Penemuan komputer tersebutlah yang berhasil mengguncang dunia dengan visual yang berwarna serta aplikasi VisiCalc yang bekerja seperti Miscrosoft Excel sekarang ini. Dengan adanya VisiCalc, Apple dapat menjual komputernya kepada konsumen bisnis atau kantor. Inilah awal mula dari sejarah berdirinya Apple.

Setelah peredaran Apple II, Perusahaan Apple memiliki kantor sendiri dan pegawai pada tahun 1978. Pada tahun 1979, para insinyur dari Apple diperbolehkan untuk mengunjungi perusahaan Xerox PARC dan memperlajari ilmu teknologi dan komputer di kampus PARC. Xerox PARC merupakan perusahaan yang terkenal secara mendunia untuk prestasi teknologinya. Oleh dari itu, Steve Jobs memutuskan untuk berkunjung ke perusahaan tersebut untuk menuntut ilmu.

Pada tahun 1980, Apple III telah dikeluarkan dan dimasukkan ke pasar sebagai komputer yang berfokus untuk bisnis. Komputer tersebut dikeluarkan sebagai upaya persaingan dengan IBM dan Microsoft yang saat itu juga sedang naik daun. Simak juga tentang sejarah Microsoft Word. Akan tetapi, Apple III ternyata hanya merupakan suatu keberhasilan sementara dari Apple, dan kemudian Xerox PARC membuat Jobs untuk berpikir ke arah yang berbeda. Perusahaan dari Xerox PARC meyakinkan Jobs bahwa masa depan sebuah komputer merupakan komputer dengan graphical user interface (GUI), maka dari itu, Jobs menciptakan komputer baru bernama Lisa dengan adanya perangkat GUI. Tetapi pada saat dikeluarkan pada tahun 1983, Lisa tidak mengalami penjualan yang melonjak karena harganya yang mahal dan tidak memiliki perangkat lunak pendukung yang cukup. Maka dari itu, Jobs memulai projek yang berikutnya yaitu Apple Macintosh.

Pada tahun yang sama juga, Macintosh pun dipublikasikan oleh Apple dan pada saat yang bersamaan, Jobs mengangkat John Sculley sebagai CEO Apple. Jobs berhasil untuk meyakinkan John Sculley, CEO termuda Pepsi pada saat itu, dengan kalimat legendarisnya. “Apakah anda ingin menjual air bergula sepanjang hidupmu? Atau anda ingin ikut dengan saya dan mengubah dunia?”

Meski Penjualan Turun, Apple Masih Kuasai Pasar Amerika

Produk Apple masih menguasai pasar smartphone di belahan Bumi Amerika Utara. Selama periode tiga bulan 2019, Apple mengirim 14,6 juta iPhone, turun dari 17,9 juta yang dikirimkan di periode yang sama tahun lalu.

IPhone XR yang dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau berkontribusi terhadap 4,5 juta unit yang dikirimkan ke pelanggan. Meskipun Apple mengalami penurunan penjualan sebanyak 19% di Amerika Utara, raksasa Cupertino itu masih memimpin pangsa pasar di AS dengan penguasaan 40%.

Samsung berada di urutan kedua dengan mengirimkan 10,7 juta smartphone di Amerika Utara selama tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah itu meningkat tipis dari 10,3 juta unit pada 2018, tapi angka itu sudah cukup bagi Samsung untuk menggerogoti sebagian pasar Apple.

Walau Penjualan Turun, Apple Masih Menguasai Pasar Amerika 1

Laman Phone Arena menyebutkan, pangsa pasar Samsung Q1 sebesar 29,3% memangkas keunggulan Apple di benua itu menjadi 10,7% dari 17,1 juta unit tahun lalu.

Canalys mengatakan, beberapa fitur dari garis Samsung Galaxy S10 seperti lensa sudut ultra lebar, tampilan kamera pada lubang layar, dan pengisian nirkabel terbalik membantu mendorong permintaan untuk ponsel pada kuartal pertama. Perusahaan ini mengirim lebih dari dua juta unit masing-masing dari Galaxy S10e dan Galaxy S10 Plus.

Canalys menyebutkan, Samsung akan terkena dampak negatif akhir tahun ini oleh OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro. Sebab keduanya memiliki fitur yang ditemukan pada kisaran Galaxy S10.

Selain itu, Samsung mencatat mereka bisa dirugikan oleh langkah Google ke titik harga yang lebih rendah dan lebih banyak saluran operator. Ditambah kembalinya ZTE ke pasar kelas bawah.

Sementara itu, Canalys mengatakan, ada “peningkatan” dalam pengiriman iPhone XR di Amerika Utara selama kuartal pertama. Hanya tetap memperingatkan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan tahun depan, mereka perlu datang dengan beberapa fitur baru yang akan “mengesankan konsumen”.

Perusahaan analitis mengatakan, batch model iPhone saat ini tidak cukup berbeda dibandingkan model lamanya. Apple sendiri memiliki 40% pasar ponsel pintar di Amerika Utara selama Q1.

Bahkan dengan penurunan 24% dalam pengiriman ke Amerika Utara menjadi 4,8 juta unit, LG merebut tempat ketiga dengan 13,3%. Lalu pengapalan Lenovo naik 42% selama kuartal tersebut, menjadikannya 2,4 juta unit pengiriman atau 6,5% dari pasar.

Di tempat kelima ada TCL, mungkin memanfaatkan posisinya sebagai pemegang lisensi BlackBerry. Perusahaan memiliki 4% dari kue smartphone Amerika Utara selama kuartal tersebut, yakni pengiriman 1,4 juta ponsel. Jumlah itu naik dari 1,1 juta yang dikirimkan selama periode yang sama tahun lalu.

Read More